Pandeglang (Infokom) – Sebagai ikhtiar menangkal perkembangan perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di dalam masyarakat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang mengadakan penyuluhan, Kamis (21/11/2024) di gedung MUI Kabupaten Pandeglang. Penyuluhan ini diikuti oleh 50 orang santri dan pelajar dari pondok pesantren dan SLTA di Kabupaten Pandeglang.
Menurut Sekretaris IV MUI Kabupaten Pandeglang yang jadi panitia kegiatan, Said Ariyan, penyuluhan ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran makin merebaknya perilaku LGBT di Indonesia, khususnya di Pandeglang saat ini. Said mengutip Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Banten yang mencatat jumlah kelompok LGBT di Provinsi Banten yang sudah sangat mengkhawatirkan. “Maraknya LGBT kemudian memicu makin meningkatnya jumlah penderita AIDS,” ujarnya.
Kegiatan penyuluhan ini dibuka oleh Bupati Pandeglang yang diwakili oleh Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kabupaten Pandeglang H. Abdul Hadits Muntaha yang didampingi Ketua Umum MUI Kabupaten Pandeglang KH. Zamzami Yusuf. Dalam sambutannya H. Hadits mengapresiasi kepedulian MUI atas pencegahan perilaku LGBT di Kabupaten Pandeglang. “Kegiatan ini bagian dari kepedulian MUI terhadap hal-hal yang membahayakan generasi muda di Kabupaten Pandeglang,” ujarnya.
Dalam penyuluhan ini Kabag Kesra sebagai narasumber memaparkan LGBT dari perspektif sosial dan mental. Narasumber lainnya adalah H. Agus Salim dari Bappeda Kabupaten Pandeglang yang menguraikan Peran Pemda dalam pencegahan LGBT, Sekretaris Umum MUI Kabupaten Pandeglang H. Dindin Herdiansyah yang menjelaskan LGBT dari perspektif Islam dan MUI, Moh. Arif Mulyawan, M.AP dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Banten yang menyampaikan paparan Kondisi dan Pencegahan LGBT di Banten.
Selain menyampaikan paparan, narasumber keempat yaitu Moh. Arif Mulyawan dari KPA Provinsi Banten membawa seorang penyintas LGBT yang identitasnya minta dirahasiakan. Sang penyintas ini menyampaikan testimoni pengalaman pribadinya terjerumus dalam perilaku LGBT. Dihadirkannya penyintas ini diharapkan makin meyakinkan para santri dan pelajar bahwa LGBT merupakan ancaman serius dan nyata yang saat ini sedang dihadapi oleh masyarakat, termasuk di Kabupaten Pandeglang.