Pandeglang (Infokom) – Sebagai upaya memperkuat wawasan di bidang ilmu kenegaraan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang membedah kitab Al-Ahkam Al-Sulthoniyah. Pengajian perdana kitab karya Al-Mawardi ini dilaksanakan Sabtu (22/01/2022) di Aula MUI Kabupaten Pandeglang diikuti oleh pengurus MUI Kabupaten Pandeglang.
Ketua MUI Kabupaten Pandeglang KH. Zamzami Yusuf menjelaskan, pengajian tersebut dilaksanakan sebagai upaya memperkuat wawasan kebangsaan dikaitkan dengan ilmu politik dan kenegaraan menurut Islam. “Nantinya pengajian tidak hanya diikuti oleh pengurus, tapi juga oleh pimpinan dinas/instasi di Kabupaten Pandeglang, bahkan juga masyarakat secara luas,” terang KH. Zamzami.
Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Kabupaten Pandeglang Dindin Herdiansyah, menjelaskan, dengan diagendakannya pengajian kitab Al-Ahkam Al-Sulthoniyah sebulan sekali, berarti ada 2 agenda pengajian rutin, yaitu pengajian bergilir di kecamatan dan di Gedung MUI.
“Sesuai hasil musyawarah Pimpinan Harian bersama Komisi Dakwah & Pengembangan Masyarakat, durasi pengajian ditambah menjadi 2 kali dalam sebulan. Yaitu setiap hari Sabtu pada pekan pertama dilaksanakan di kecamatan secara bergilir. Ini yang sudah berjalan dalam tiga tahun terakhir. Ditambah dengan setiap hari Sabtu pada pekan ketiga yang dilaksanakan di Gedung MUI yang baru dimulai pada bulan Januari ini,” jelas Dindin.
Untuk diketahui, kitab Al-Ahkam Al-Sulthoniyah mencakup berbagai hal, seperti pengangkatan imamah (kepala negara/pemimpin), pengangkatan menteri, gubernur, panglima perang, jihad bagi kemaslahatan umum, jabatan hakim, hingga jabatan wali pidana. Kitab ini juga mengkaji masalah imam shalat, zakat, fa’i, ghanimah, ketentuan pemberian tanah, ketentuan daerah-daerah yang berbeda status, hukum seputar tindak kriminal, fasilitas umum, penentuan pajak dan jizyah, masalah protektorat, dan masalah dokumen negara secara lengkap dan detail.