Minggu, 20 April 2025
INFO TERKINI

Pengajian Bulanan MUI Diharapkan Jadi Ajang Penguatan Peran Istijabiyah

Pandeglang (Infokom). Kegiatan pengajian bulanan yang dilaksanakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang secara bergiliran di setiap zona diharapkan menjadi ajang bagi MUI untuk memperkuat peran istijabiyah (merespon) atas persoalan-persoalan keumatan.

Harapan ini mengemuka dalam pengajian bulanan MUI Kabupaten Pandeglang di zona VI yang dilaksanakan di Pondok Pesantren MALNU Kebon Jeruk, Menes, Kabupaten Pandeglang (Sabtu, 02/09/2023).

Pengajian dihadiri Ketua Umum MUI Provinsi Banten KH. Tb. Hamdi Ma’ani Rusydi, Ketua Umum MUI Kabupaten Pandeglang KH. Zamzami Yusuf yang diiringi jajaran pengurus harian dan komisi, Camat Menes, KUA Kecamatan Menes, pengurus MUI kecamatan se-Kabupaten Pandeglang dan tokoh masyarakat setempat.

Harapan pertama disampaikan Camat Menes Abdul Haris. Dia menyambut baik pelaksanaan pengajian bulanan yang bulan ini berlokasi di Menes. “Saya berharap pengajian ini menjadi sarana peningkatan peran istijabiyah masalah-masalah umat, terutama di Kecamatan Menes,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Umum MUI Kabupaten Pandeglang KH. Zamzami Yusuf. Menurut KH. Zamzami, peran istijabiyah itu antara lain direalisasikan melalui bahtsul masail, sehingga bisa memahami dan merespon masalah keagamaan dalam masyarakat.

Selain itu, kata KH. Zamzami, MUI sebagai wadah perkumpulan ulama harus menjalin kemitraan yang kuat dengan pemerintah (umaro). “Dalam hubungan kemitraan itu ulama posisinya mujawaroh. Artinya dalam hal ihwal pemerintahan yang sejalan dengan syari’at maka ulama akan selalu memberikan dukungan,” katanya.

Hubungan kemitraan antara ulama melalui MUI dengan aparat pemerintah disoroti oleh Ketua Umum MUI Provinsi Banten KH. Hamdi Ma’ani Rusydi. Sebagai shadiqul hukumah atau mitra pemerintah, MUI perlu mendapat dukungan anggaran.

“MUI itu ibarat ibu rumah tangga yang mengurusi umat sedangkan pemerintah sebagai bapak yang menyediakan anggaran. Oleh karena itu, para pengurus MUI di semua tingkatan harus selalu menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah agar mendapat dukungan anggaran,” ujarnya.

Adapun pengajian kali ini masih membahas materi fiqih dan tauhid. Bahan kajian fiqih berupa kitab Nihayatuzzain, sedangkan kajian tauhid berupa kitab Jauharuttauhid. Muqri kedua kitab tersebut masing-masing KH. Faishol Mubarok dan KH. Tholhah Ma’ani, keduanya dari Komisi Fatwa MUI Kabupaten Pandeglang.

Usai pengajian, perwakilan MUI kecamatan mendapat bimbingan teknis pengelolaan pertanggungjawaban keuangan hibah dari Pemkab Pandeglang melalui MUI Kabupaten Pandeglang.

Berita Lainnya

FGD MUI Pandeglang Rumuskan 4 Lokasi Strategis Program Pemberdayaan Ulamapreneur

Pandeglang (Infokom) – Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang menggelar Focus Group Discussion …