Website Resmi MUI Pandeglang MUI Pandeglang
Pandeglang (Infokom) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang kembali menggelar pengajian bulanan yang dilaksanakan perwilayah (zona). Pengajian bulanan kali ini dilaksanakan di zona III yang mencakup Kecamatan Bojong, Picung, Sindangresmi, Munjul dan Cikeusik. Pengajian kali ini dilaksanakan Sabtu (1/10/2022) di Masjid Attaqwa, Kp. Langkapcaang Desa Campakawarna Kecamatan Sindangresmi.
Pengajian rutin ini terasa istimewa dengan hadirnya Ketua Umum MUI Provinsi Banten KH. Tb. Hamdi Maani. Sedangkan dari MUI Kabupaten Pandeglang, selain Ketua Umum KH. Zamzami Yusuf dan Sekretaris Umum H. Dindin Herdiansah, juga hadir pengurus harian dan komisi. Hadir pula para pengurus MUI Kecamatan, Muspika dan tokoh masyarakat setempat.
Hal lain yang menjadikan pengajian ini terasa istimewa adalah dengan dilakukannya pelantikan pengurus MUI Kecamatan Sindangresmi masa khidmat 2022-2027. Pelantikan terhadap K. Rofi’i sebagai ketua umum terpilih dan jajaran pengurus harian beserta komisi dilakukan oleh Ketua Umum MUI Kabupaten Pandeglang KH. Zamzami Yusuf.
Camat Sindangresmi Mukhlis Arifin dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi dilaksanakannya pengajian MUI di wilayah kerjanya. Kegiatan tersebut, menurut Mukhlis, sangat relevan dengan peran MUI sebagai wadah pembinaan keagamaan sekaligus organisasi yang menaungi dan mengayomi berbagai ormas Islam.
Pengajian kali ini masih melanjutkan pembahasan isi kitab Jauharuttauhid oleh KH. Zamzami Yusuf yang menyampaikan pembahasannya di sela-sela sambutan. Point penting yang beliau sampaikan dari kitab tersebut adalah pentingnya ketaatan kepada pemerintah sebagai representasi ulil amri. Beliau membahas panjang lebar ulasan tentang ketaatan kepada ulil amri ini berdasarkan firman Allah dalam Alqur’an surat Annisa ayat 59.
Sesi pengajian dilanjutkan dengan sesi kedua dengan materi fiqih yang melanjutkan pembahasan kitab Nihayatuzzain. Sesi kedua ini diisi oleh KH. Faishal Mubarok, anggota Komisi Fatwa MUI Kabupaten Pandeglang. Dalam pemaparannya, Gus Faishal melanjutkan penjelasan tentang sifat jual beli yang dilarang.
Sesi pembahasan fiqih ini mendapat perhatian dari para peserta dengan munculnya banyak pertanyaan di sesi tanya jawab. Antara lain tentang kriteria saling ridha dalam jual beli yang dilakukan secara online, proses ijab qabul dalam jual beli di supermarket dan online, dan jual beli yang melibatkan mediator/calo.
